Pakhoy Permata Merah (Red Stone) Maneedaeng ini, awal mulanya adalah seekor ayam aduan yang ditetaskan oleh breeder Mr.Peedaeng di farm (peternakan) kecil yang bernama Red Farm dari Prakan smt.

Maneedaeng adalah ayam petarung pingggiran yang sering menang karena kecepatan tarungnya dan kemampuan meng TKO Lawan-lawannya.
Sampai akhirnya Maneedaeng di beli oleh Mr.Zum (Mr.Mana) dari Chalongchai Farm/Chanachai Farm,
senilai 700.000 Bath atau sekitar
Rp 316 juta oleh Chalongchai Farm.
Ayam Pakhoy maneedaeng ini tipikal petarung cerdas dengan merangsek ke pertahanan lawan secara aman.
Maneedaeng memiliki teknik yang rapat/lengket sehingga memudahkan ayam dari line phama/Mangon serangan serangan.
(jenis phama&mangon cenderung membutuhkan posisi renggang untuk waspada serangan yang akurat ke arah lawan). 
Sehingga dengan teknik demikian Maneedaeng mampu membuat garis phama & Mangon mati langkah.
Itu terbukti ketika pertandingannya melawan mangon Pinphet milik kowsem di Big Game senilai 22,2 juta Bath. Dan Maneedaeng mampu mengalahkan Mangon Pinphet milik kowsem
Pakhoy Maneedaeng Terkadang menunjukan perpaduan teknik yang begitu lengkap:
– Kepala masuk pukul ke arah badan.
– Teknik dorong gulung masuk sayap naik pukul ke arah badan/leher.
– Ngalung kunci leher kemudian pukulan ke arah badan kepala dan leher.
Dan di imbangi pertahanan yang kuat serta pukulan khas pakhoy yang keras dan brutal kesegala titik yang cukup merusak.
Menjadikan Permata Merah (Batu Merah) Maneedaeng sèbagai salah satu ayam Pakhoy terbaik sepanjang sejarah ayam aduan.
Namun sebagus apapun ayam pada akhirnya semua yang bernyawa pasti ada masa untuk kariernya di dunia.
Tepat 1 Maret 2020 Sang Legenda Pakhoy Permata Merah Maneedaeng Mati dan karir nya di dunia ayam adu.
Meski sudah mati tapi Maneedaeng milik Mr.Manna bhoncoti tercatat sudah memiliki anak lebih dari 600ekor dan lebih dari 1000 ekor cucunya dan menjadi The Best Champion di Big Fighting di beberapa Negara Di dunia. Itulah sedikit penjelasan tentang Sang Legenda Pakhoy Maneedaeng.